Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Olahraga

Suka-Duka Membesarkan Muhammadiyah di Bali

Menggerakkan aktivitas dakwah di lingkungan non-muslim yang mayoritas tidaklah gampang. Banyak tantangan yang harus dihadapi agar dakwah y...

Menggerakkan aktivitas dakwah di lingkungan non-muslim yang mayoritas tidaklah gampang. Banyak tantangan yang harus dihadapi agar dakwah yang disampaikan bisa diterima dengan baik. Kepada pwmu.co, dr Siti Maryam MKes menceritakan penggalamannya untuk bisa menggerakkan aktivitas dakwah di Buleleng, Bali.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Buleleng ini mengungkapkan bahwa ber-Muhammadiyah di Bali membutuhkan perjuangan ekstra dan menguras energi. Tak jarang, para aktivis Persyarikatan harus memeras otak agar dakwah Islam yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.

”Hidup di lingkungan yang heterogen tidaklah mudah. Butuh perjuangan ekstra yang menghabiskan banyak energi. Bahkan, harus peras otak,” terang Maryam di sela-sela Pengajian Ahad Pagi di kompleks Perguruan Muhammadiyah Jl Jatayu 18 C Buleleng, Bali (7/5) lalu.

Apalagi, sebut Maryam ketika suasana tegang pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang terjadi beberapa waktu lalu. Sebab, mayoritas masyarakat Bali mendukung Ahok jadi gubernur. Sehingga isu SARA yang dihembuskan sebagai reaksi atas kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun begitu terasa dan berimbas hingga ke Bali.

”Waktu itu, kami harus ekstra hati-hati. Karena kondisi benar-benar sangat sensitif sekali. Kami bicara apa pun itu pasti akan salah,” kenang Maryam.

Dosen salah satu Universitas di Bali itu lantas membagikan tips menarik untuk mengusir rasa lelah di tengah-tengah aktivitasnya berdakwah di lingkungan minoritas muslim. ”Lelah itu segera sirna apabila saya mendengarkan Mars Aisyiyah dan Mars 1 Abad Muhammadiyah,” tuturnya.

Di akhir perbincangan, Ibu 4 anak itu berharap agar bisa mengembangkan amal usaha Aisyiyah di bidang pendidikan. Karena saat ini, Aisyiyah baru memiliki 1 Paud Terpadu dan 1 TK ABA. ”Do’akan ya kami bisa terus mengembangkan amal usaha Aisyiyah di bidang pendidikan,” pintanya. (uzlifah/aan/pwmu.co)

Iklan Halaman Depan

https://lazismu.org/hitung_zakat